Selasa, 07 Januari 2014

Paragraf

  Paragraf  
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk kesatuan pokok pembahasan. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan.

Syarat pembentuk paragraf :
1.Kesatuan(Unity)
Yang dimaksud dengan kesatuan (unity) adalah bahwa paragraf tersebut harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa saja hanya memuat satu hal saja. Sebuah alinea yang mempunyai kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan untuk menunjang maksud tunggal. Maksud tungggal itulah yang ingin disampaikan penulis dalam alinea itu (Keraf, 1980:67).
2.Kepaduan  (Koherensi)
koherensi atau kepaduan yang baik yaitu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan (Keraf, 1980:75).
3.Perincian
Suatu paragraf perlu memperhatikan Urutan daftar isi paragraf.
4.Kejelasan (Kelengkapan)
Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oelh sejumlah kalimat penjelas. Tentang kalimat-kalimat penjelas ini sudah dibicarakan di bagian awal tulisan ini, yaitu pada unsur-unsur paragraf. Kalimat-kalimt penjelas penunjang utama atau penunjang kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama.

Macam-Macam Paragraf 
1.Berdasarkan Fungsi
a. Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab itu sifat dari paragraf semacam itu harus menarik minat dan perhatin pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan.

b. Paragraf Penghubung
Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf prnghubung harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lainnya itu teratur dan disusun secara logis.

c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung.

2.Menurut Posisi Kalimat
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan kalimat utama yang terletak di awal paragraf. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar.

Contoh :
“Penggunaan bahan bakar Premium di Indonesia dapat dikatakan belum Adil. Perbedaan dalam penggunaan bahan bakar antara kalangan menengah kebawah dan kalangan atas belum seluruhnya merata.Seringkali bahan bakar premium ini digunakan oleh kalangan atas yang seharusnya menggunakan bahan bakar solar. Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa belum adanya kesadaran diri untuk berlaku adil”.

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Pemakaian bahan bakar Premium di Indonesia belum adil.

b. Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
Contoh :
“masih seminggu lagi, tetapi harga sembako seperti beras, gula, dan lain-lain telah naik secara signifikan. Bahkan bahan pakaian dan pakaian jadi untuk berlebaran pun tidak ketinggalan dari kenaikan harga yang cukup tinggi. Kenaikan harga barang-barang selalu terjadi menjelang Lebaran pada setiap tahun”.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diakhir paragraf (Induktif), yaitu kenaikan harga barang-barang selalu terjadi menjelang Lebaran pada setiap tahun.

c. Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
Contoh :
“Internet merupakan salah satu sarana dalam mencari ilmu.Segala hal yang ingin kita ketahui dapat kita cari melalui  internet Dari internet kita bisa menambah pengetahuan maupun pengalaman. Jelaslah bahwa internet sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia”.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf, yaitu internet merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Sedangkan penegasan ide pokoknya terdapat dalam akhir kalimat, yaitu jelaslah bahwa internet sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.

d. Paragraf Tanpa Kalimat Utama
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama. Berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi. Contoh paragraf tanpa kalimat utama:
Contoh :
“Enam puluh tahun yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni 1908, suatu benda cerah tidak dikenal melayang menyusur lengkungan langit sambil meninggalkan jejak kehitam-hitaman dengan disaksikan oleh paling sedikit seribu orang di pelbagai dusun Siberi Tengah. Jam menunjukkan pukul 7 waktu setempat. Penduduk desa Vanovara melihat benda itu menjadi bola api membentuk cendawan membubung tinggi ke angkasa, disusul ledakan dahsyat yang menggelegar bagaikan guntur dan terdengar sampai lebih dari 1000 km jauhnya”. (Intisari, Feb.1996 dalam Keraf, 1980:74)

Sukar sekali untuk mencari sebuah kalimat topik dalam paragraf di atas, karena seluruh paragraf bersifat deskriptif atau naratif. Tidak ada kalimat yang lebih penting dari yang lain. Semuanya sama penting, dan bersama-sama membentuk kesatuan dari paragraf tersebut.

3.  Paragraf Berdasarkan Isi
a.Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf tersebut.

b.Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.

c.Paragraf Narasi
Narasi atau cerita adalah jenis karangan yang menceritakan suatu pokok persoalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam narasi adalah
1. Biasanya cerita disampaikan secara kronologis.
2. Mengandung plot atau rangkaian peristiwa.
3. Ada tokoh yang menceritakan, baik manusia maupun bukan.

d.Argumentasi
Paragraf Argumentasi ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Semakin hari kini semakin mahal harga kebutuhan pokok. Tentunya menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi kita semua. Belum lagi masalah harga BBM yang dicanangkan akan naik dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan yang tidak sedikit juga menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada tahun 2010 saja angka kemiskinan di negara ini telah melonjak hingga 10% dari tahun sebelumnya. Alasan alasan tersebutlah yang menjadikan hidup kita terutama rakyat miskin semakin terpuruk. Pastinya anda semua setuju bukan dengan tersebut.

e.Persuasi
Paragraf Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Contoh: “Banyak orang yang meremehkan sampah, bahkan  tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkan,walaupun banyak tempat sampah yang disediakan ,namun kepedulian masyarakat terhadap sampah sangatlah minim.Dari banyaknya masyarakat hanya segelintir orang  yang mendaur ulang sampah menjadi barang yang unik dan dapat di perjual belikan.Oleh karna itu marilah kita perduli terhadap lingkungan terutama sampah jadikan hal yang terlihat remeh menjadi barang yang berguna dan menguntungkan.”

Metode Pengembangan Paragraf
Berikut ini adalah beberapa metode pengembangan paragraf, yaitu:
1.Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks
Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Pengembangan paragraf antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari pengembangan klimaks. 
2.Pengembangan paragraf sudut pandang
Urutan waktu: paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya.
Urutan ruang: paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya. 
3.Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan
Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan dua hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu memang mempunyai persamaan dan perbedaan. 
4.Pengembangan paragraf Analogi
Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami dengan jelas. 
5.Pengembangan paragraf Contoh
Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu umum bisa dijelaskan secara konkret. 
6.Pengembangan paragraf proses
Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian secara kronologis dan menyeluruh. 
7.Pengembangan paragraf sebab-akibat
Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan sebab sebagai perinciannya. 
8.Pengembangan paragraf umum-khusus
Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea, sebaliknya pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea. Kedua cara ini merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak digunakan.
9.Pengembangan paragraf klasifikasi
Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu pokok permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari kelompok tersebut. 
10.Pengembangan paragraf definisi luas
Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam Mudlofar 2002:102).


Refrensi: https://www.google.com/#q=syarat+pembentuk+paragraf
http://nhurelnuyyuabbass.wordpress.com/2012/12/23/makalah-pembentukan-paragraf/#more-113
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/04/contoh-paragraf-persuasi-atau-persuasif.html

Dinar Dwi Cahya
Teknik Informatika

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dinar Dwi Cahya Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang