Sabtu, 28 November 2015

KONFIGURASI FTP DAN DHCP SERVER DENGAN DEBIAN VERSI 5.0

FTP SERVER  

FTP (File Transfer Protocol) merupakan satu protocol yang mempunyai fungsi untuk tukar menukar file dalam suatu network yang menggunakan protocol TCP.

Pertama yang dibutuhkan unuk konfigurasi FTP adalah install paket yang dibutuhkan yaitu proftpd
server-debian:~# apt-get install proftpd
Pilih standalone karena server kita berdiri sendiri,kemudian tekan enter atur hak akses dari folder setiap user yang ada
server-debian:~# chmod 777 /home/namauser

Restart layanan proftpd
[root@admin ~]# /etc/init.d/proftpd restart
Tes FTP Server yang sudah dikonfigurasi
server-debian:~# ftp ftp.linuxdebian.or.id
Login dengan user dan password yang ada kemudian tes membuat directory baru. Jika sukses maka akan keluarpesan Directory successfully created seperti gambar diatas. Perintah quit untuk keluar dari FTP. 

DHCP SERVER 

DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client. fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.

Pertama yang dibutuhkan unuk konfigurasi dhcp adalah menginstall paket yang dibutuhkan yaitu dhcp3-server
server-debian:~# apt-get install dhcp3-server
Pilih ok.
Selanjutnya tambahkan script dengan mekan insert terlebih dahulu kemudian tambahkan scripts pada file /etc/dhcp3/dhcpd.conf sesuai dengan perintah di bawah ini:
server-debian:~# vim /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Kemudian edit scripts dibawah ini :

# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
 range 192.168.0.100 192.168.0.200;
 option domain-name-servers 192.168.0.5;
 option domain-name "debian.com";
 option routers 192.168.0.5;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;

Untuk keluar pilih Esc kemudian :wq untuk menyimpan perubahan. 
  • 192.168.0.0 merupakan IP Network dari IP Address yang digunakan dan juga dari IP Address yang didistribusikan (Di DHCP kan).
  • 255.255.255.0 merupakan Netmask dari IP Address yang digunakan dan juga dari IP Address yang didistribusikan (Di DHCP kan).
  • Range merupakan Jangkauan dari IP Address yang didistribusikan (Di DHCP kan).
  • Option Domain-name-servers merupakan DNS yang nantinya akan digunakan oleh client. Karena server ini difungsikan sebagai DNS Forwarders maka cukup dituliskan IP Address dari server ini tanpa perlu dituliskan DNS dari ISP.
  • Option Doman-name merupakan nama yang digunakan sebagai inisial dari IP Address – IP Address yang di DHCP kan oleh server ini.
  • Routers merupakan jalan keluar ataupun IP Address yang digunakan sebagai pintu oleh server dalam mendistribusikan IP Address yang di DHCP kan. 
Selanutnya merestart dengan cara server-debian:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart
Kemudian setting client dengan perintah server-debian:~# dhclient eth0 
Sumber:
wahyuedi.mywapblog.com/files/konfigurasi-server-linux.pdf
http://www.amuja.com/2014/12/cara-konfigurasi-ftp-server-di-linux.html
http://www.amuja.com/2014/12/cara-konfigurasi-dns-server-pada-linux.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dinar Dwi Cahya Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang