Jumat, 27 November 2015

CLOUD COMPUTING 2

CLOUD COMPUTING

A. Pengertian Cloud Computing
          Cloud Computing atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti Komputasi Awan, adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

B. Komponen Cloud Computing
Adapun komponen dari Cloud Computing diantaranya yaitu:
1. Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing :
  • Mobile – Windows Mobile, Symbian, dan lain-lain.
  • Thin Client – Windows Terminal Service, CherryPal, dll.
  • Thick Client – Internet Explorer, FireFox, Chrome, dll.
 2. Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service:
  • Identitas – OpenID, OAuth, dan lain2.
  • Integration – Amazon Simple Queue Service.
  • Payments – PayPal, Google Checkout.
  • Mapping – Google Maps, Yahoo! Maps.
3. Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan. Misal :
  • Database – Google Big Table, Amazon SimpleDB.
  • Network Attached Storage – Nirvanix CloudNAS, MobileMe iDisk.
4. Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan. Contohnya :
  • Grid Computing – Sun Grid.
  • Full Virtualization – GoGrid, Skytap.
  • Compute – Amazon Elastic Compute Cloud.
C. Karakteristik Cloud Computing
Berikut ini beberapa karakteristik yang dimiliki Cloud Computing yaitu:
  • On-Demand Self-Services
Sebuah layanan Cloud Computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui  mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM, maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
  •  Broad Network Access 
Sebuah layanan Cloud Computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan.
  •  Resource Pooling 
Sebuah layanan Cloud Computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
  • Rapid Elasticity
Sebuah layanan Cloud Computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan.
  • Measured Service 
Sebuah layanan Cloud Computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.

D. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan dari Cloud Computing adalah:
  • Kemudahan Akses
Kita tidak perlu berada pada suatu komputer yang sama untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
  • Fleksibilitas
Data yang kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam harddisk atau storage komputer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud.
  • Penghematan (Tanpa investasi awal)
Pastinya dengan adanya Cloud Computing, akan memungkinkan bagi perusahaan untuk mengurangi infrastruktur IT yang pastinya memerlukan investasi yang besar, baik berupa investasi hardware, software, maupun human resources-nya.
  • Mengubah CAPEX Menjadi OPEX
CAPEX = Capital Expenditure (pengeluaran modal), sedangkan OPEX = Operational Expenditure (pengeluaran modal). Seperti kelebihan sebelumnya, ini masih seputar masalah keuangan. Jadi dengan menggunakan teknologi Cloud Computing ini, kita tidak harus melakukan pengeluaran modal, sebaliknya kita hanya melakukan pengeluaran operasional.
  • Lentur dan Mudah Dikembangkan
Sesuai dengan salah 1 karakter Cloud Computing yaitu Rapid Elasticity, maka ini juga merupakan salah 1 kelebihan Cloud Computing. Jadi customer bisa dengan mudah menaikkan atau menurunkan resource yang dipakai, dan ini akan mempengaruhi cost yang mereka keluarkan.
  • Fokus pada bisnis bukan pada IT
Dengan mempercayakan semua pengelolaan seputar IT pada Cloud Service Provider, maka kita akan lebih fokus pada bisnis yang ditekuni bukan pada pengelolaan IT-nya.

Kekurangan dari Cloud Computing adalah:
  • Service Level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari  provider. Inkonsistensi Cloud Provider ini meliputi data protection dan data recovery.
  • Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama.
  • Compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user.
  • Data Ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
  • Data Mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar Cloud Service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan Cloud Computing.
E. Implementasi Cloud Computing dalam Berbagai Bidang
  • Dalam Bidang Pendidikan


Salah satu contoh penerapan Cloud Computing yaitu Google Apps, suatu layanan yang disediakan oleh Google. Google Apps merupakan kumpulan berbagai aplikasi Google yang secara terintegrasi dapat digunakan oleh sebuah komunitas (umum, bisnis, pendidikan dan lembaga non profit). Google apps terdiri dari 3 macam, yakni Google Apps Gratis, Google Apps untuk bisnis (berbayar tetapi dengan fitur yang lebih), Google Apps untuk Pendidikan (gratis bagi lembaga pendidikan dan lembaga non profit dengan fitur yang menyerupai Google Apps Bisnis).
Google Apps untuk Pendidikan (Google Apps for Education) saat ini menawarkan kepada lembaga-lembaga pendidikan sebuah solusi “hosting gratis” untuk mengelola email, Chat, kalender, berbagi dokumen, dll. Google sendiri menyebut layanan ini sebagai sebuah solusi komunikasi dan kolaborasi yang terintegrasi (an integrated communication and collaboration solution).
Fitur-fitur utama Google Apps untuk Pendidikan adalah sebagai berikut:
  • Gmail
Gmail dalam Google Apps adalah sebuah layanan webmail komunitas (baca: lembaga pendidikan) yang dikelola oleh Administrator Google Apps lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian akun-akun email yang ada di dalamnya dibuat oleh Administrator dengan format alamat khusus, misalnya: kepsek@smpn10-bdl.sch.id. Alamat (URL)nya bukan lagi http://www.gmail.com atau mail.google.com tapi format url-nya dapat seperti ini: mail.smpn10-bdl.sch.id.
  • Google Calendar
Administrator, Guru, dan siswa dapat mengatur jadwa mereka (schedules) dan berbagi jadwal kegiatan dan kalender di antara mereka.  Google Calendar bisa juga digunakan untuk membuat jadwal akademik atau kalender pendidikan dan menampilkannya dalam satu laman web yang bisa diakses oleh siapapun yang diinginkan
  • Google Talk
Administrator, Guru, dan siswa dapat berbincang (online) dan mengirim pesan instan ke rekan mereka di seluruh dunia, kapanpun dan dimanapun
  • Google Docs
Berbagi dokumen, spreadsheet, and presentasi. Kolaborasi secara waktu nyata (real-time) dengan tim Anda  atau dengan  seluruh civitas sekolah. Anda dapat juga mempublikasikan dokumen akhir ke seluruh dunia.
  • Google Sites
Bekerja bersama untuk memelihara dokumen, isi web, dan informasi lainnya dalam satu tempat, semacam sebuah website.
  • Google Video for education
Sebuah solusi dalam penempatan (hosting) dan berbagi video yang memungkinkan sekolah dan organisasi lainnya untuk menggunakan video sebagai media efektif untuk komunikasi dan kolaborasi online yang bersifat internal.

  • Dalam Bidang Bisnis
Cloud computing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith. Contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serba semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google, dan lain-lain. Cloud computing dipecah ke dalam 3 segmen yaitu aplikasi, platform, dan infrastruktur.
Setiap segmen memberikan tujuan dan penawaran produk yang berbeda untuk pebisnis dan individual di seluruh dunia. Pada bulan Juni 2009, penelitian dilakukan oleh VersionOne yg menemukan bahwa 41% professional senior di bidang IT tidak tahu apa itu cloud computing dan dua pertiga dari profesional keuangan bingung dengan konsep tersebut. Pada bulan September 2009, penelitian Aberdeen Group menemukan bahwa perusahaan yang disiplin mencapai rata-rata 18% pengurangan biaya IT mereka dari cloud computing dan 16% pengurangan dalam data center power costs.
  • Dalam Bidang Pemerintahan
Beberapa keuntungan yang didapat bila menerapkan model Cloud Computing dalam pemerintahan yaitu:
  1. Biaya yang relatif terjangkau.
  2. Layanan publik yang lebih baik dengan cara penyediaan informasi yang lebih cepat kepada masyarakat.
  3. Mendapatkan informasi lebih terkait dengan masyarakat umumnya. Hal ini diperoleh lewat analisis mendalam terhadap database yang ada.
Kekurangan Cloud Computing dalam Pemerintahan yaitu: Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga pemerintah yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka pemerintah akan mengalami kerugian besar.
Pemerintah Negara Indonesia telah menggunakan Cloud Computing. Salah satu contoh pertamanya yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Beberapa elemen masyarakat menilai bahwa sumber informasi sangat penting untuk diketahui. Mereka dapat mengetahui bagaimana komoditas sebuah daerah dengan adanya informasi dari E-Goverment. Selain itu kita dapat melihat berbagai informasi seputar universitas negeri di Indonesia melalui E-Goverment.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
http://cloudindonesia.com/implementasi-cloud-computing-di-bidang-pemerintahan/
https://bennykaristiawan.wordpress.com/2013/05/06/implementasi-cloud-computing-pada-bidang-pendidikan/
        

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dinar Dwi Cahya Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang