Senin, 13 Mei 2013

Penderitaan, kegelisahan , Keadilan


Dunia dan keindahannya menebarkan senyuman merayu manusia, harta dan gemerlapnya menyilaukan pandangannya, kekuasaan dan kursinya membutakan mata hatinya. popularitas ditebarkan, kasih sayang disingkirkan, penderitaan tak diperdulikan seakan menghempas setiap manusia yang bernyawa di dunia membuat tahta yang kaya makin berjaya dan yang miskin semakin menderita ,yang kaya berpesta dan yang miskin berduka, yang berkuasa tertawa dan yang miskin merana.
Keadilan dan kebenaran disuarakan padahal setiap saat membelakanginya. Simbol panji keislaman dikibarkan sampai ke pelosok negeri dan lorong-lolong kecil padahal penghuninya disengsarakan. Jubah-jubah para kekasih Allah dibungkuskan padahal prilakunya tak mencerminkan.seakan penderitaan, kegelisahan dan keadilan menghantui setiap orang yang bernyawa aku pun pernah merasakannya ,pada hari minggu 6 bulan yang lalu seperti biasa keluarga ku berkumpul di rumah dan menonton televisi namun pagi ini berbeda tiba-tiba kami direnungkan kesedihan Adiku "Ferry" terbangun dan menangis ia bercerita bahwa dirinya tidak dapat melihat,yang dia rasakan hanyalah kegelapan "mah pah kak maaf aku udah ga bisa liat kalian , yang aku rasakan hanyalah kegelapan  ujarnya , ferry ". dengan rasa sedih aku mama papa meneteskan air mata , dan tanpa pikir panjang ayah membawanya ke rumah sakit yang terbaik untuk menyembuhkan matanya , dengan ditangani 3 dokter terbaik dari rumah sakit besar berbeda adikupun ditangani,hari demi hari adiku dirawat kesedihan masih menghantui keluarga kami . Kapan adiku satu satunya sembuh? kenapa terjadi kepada adiku yang masih muda ? kenapa tidak mataku yang Allah ambil "ujaku" lalu mama memeluku dengan tetesan air mata seorang ibu .
seminggu berlalu adiku belum juga diperbolehkan pulang namun segelintir cahaya mulai dapat adiku rasakan harapanpun kini terasa ada, doa demi doa takkunjung putus untuk mendoakan adiku tersayang . seminggu lebih kini adiku dirawat dirumah sakit dengan gelisah Dokter menyatakan bahwa adiku dinyatakan dapat melihat kembali walaupun belum 100%  dan adiku diperbolehkan pulang walaupun harus tetap rawat jalan rasa syukur terus diucapkan . hingga akhirnya adiku dinyatakan sembuh. "ya Allah tiada yang mengetahui segala rahasiamu dan segala mukjizatmu ,Allah memang adil memberikan yang terindah walaupun harus melewati yang terpahit". dan akhirnya aku dan keluarga dapat melewati rasa kegelisahan, penderitaan, dan rasa keadilan dengan terus bersyukur, berdoa, berusaha, dan yakin Allah tidak akan memberikan hambanya cobaan yang tak sanggup untuk dijalaninya.

2 komentar:

 

Dinar Dwi Cahya Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang